Pages

Senin, 03 Mei 2010

Pernyataan FOR-Indonesia Dalam Rangka Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2010

Pernyataan FOR-Indonesia
Dalam Rangka Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2010

Buruh Bersatu, Hancurkan Rezim Neoliberal!
Ganti Rezim, Ganti Sistem!
Bangun Pemerintahan Rakyat Pekerja!


Tidak akan ada kesejahteraan bagi kaum buruh Indonesia selama rezim neoliberal SBY-Boediono berkuasa di negeri ini! Selama tahun 2008, misalnya, 113.073 buruh di-PHK. Kaum buruh juga terus menghadapi persoalan upah murah, di mana upah hanya memenuhi 60%-80% hidup layak. Dan hal ini terjadi di tengah harga-harga kebutuhan hidup yang terus naik, sehingga daya beli buruh menurun. Selama Januari-September 2008, rata-rata daya beli buruh turun 7,16%. Selain itu, tidak adanya kepastian dan keselamatan kerja akibat sistem kerja kontrak dan outsourcing masih terus menghantui kaum buruh. Akibatnya 70% angkatan kerja menjadi pekerja sektor informal yang tidak punya jaminan dan perlindungan kerja. Begitu pula, di tahun 2008, terjadi 254 kasus kecelakaan kerja dengan 29 orang buruh meninggal dunia.

Dan bukan hanya kaum buruh saja yang menderita di bawah rezim neoliberal, tetapi juga rakyat tertindas lainnya yang menjadi sekutu bagi kaum buruh. Kaum tani semakin tercekik akibat perampasan tanah, semakin tingginya harga input produksi pertanian, dan banjir impor produk pertanian akibat pasar bebas. Nelayan masih menghadapi problem pengkaplingan laut, penyusutan wilayah mangrove akibat reklamasi pantai, dan pencemaran laut akibat buangan limbah perusahaan tambang. Rakyat miskin kota masih mengalami problem pengangguran dan penggusuran. Kaum perempuan masih mengalami berbagai bentuk penindasan, seperti diperdagangkan sebagai komoditas dan budak modern (seks). Beban pengrusakan lingkungan hidup juga bertambah di bawah kekuasaan rezim neoliberal akibat kebijakan pengaturan sumberdaya alam yang berorientasi pasar.

Dan di kala kaum buruh melawan untuk mendapatkan hak-haknya, perlawanan itu dihadapi dengan pemberangusan serikat atau union busting. Kisah dan angka kasus union busting terus membesar hingga saat ini. Pada tahun 2006, pengurus dan anggota serikat buruh PT ISI, PT SM Global, PT Panah Forest Perkasa dan PT EJP di Tanggerang, diberangus secara serentak. Hal serupa juga terjadi pada aktivis Serikat Buruh Karya Utama (SBKU) Tanggerang, di mana belasan pengurus SBKU langsung dipecat beberapa hari setelah memberitahu manajemen bahwa mereka telah mendirikan serikat buruh. Pengurus SP Transportasi Pusat Blue Bird Group dan Ketua SP PT Bank Lippo Karawaci juga mengalami mutasi dan pemecatan. Pemberangusan serikat secara membabi buta ini menyebabkan sekarang hanya 10% dari total sekitar 30% angkatan kerja yang berserikat. Sedangkan 90% buruh saat ini bekerja tanpa serikat.

Di tanggal 1 Mei tersimpan sejarah perlawanan dan kemenangan kaum buruh. Para leluhur kaum buruh berhasil memenangkan pemberlakuan 8 jam kerja melalui perjuangan yang sangat keras dan memakan korban di Haymarket Square, Chicago, Amerika Serikat. Sebelumnya, kaum buruh bisa bekerja 10-16 jam sehari. Tetapi perjuangan kaum buruh tidak selesai sampai di situ. Seperti yang telah kita lihat di atas, kondisi kaum buruh Indonesia masih sangat menyedihkan. Dan kondisi menyedihkan ini akan terus berlangsung selama rezim neoliberal SBY-Boediono terus berkuasa di negeri ini. Hanya ketika rezim neoliberal SBY-Boediono kita hancurkan dan kita ganti dengan pemerintahan rakyat pekerja, kesejahteraan akan datang bagi kaum buruh dan rakyat tertindas lainnya. Berdasarkan pikiran di atas, kami dari Front Oposisi Rakyat Indonesia menyatakan:

(1) Tolak PHK!
(2) Hapuskan kerja kontrak dan outsourcing!
(3) Tolak upah murah!
(4) Lawan union busting!
(5) Tolak revisi UU 13/03 dan wujudkan UU pro-buruh!
(6) Bangun industrialisasi nasional yang kuat di bawah kontrol rakyat!
(7) Ganti rezim, ganti sistem — hancurkan rezim neoliberal, bangun pemerintahan rakyat pekerja!

Demikian pernyataan ini kami buat. Dengan tekad persatuan kaum buruh yang berlawan, kami menyerukan kepada seluruh kaum buruh dan rakyat tertindas Indonesia untuk turun ke jalan melawan rezim neoliberal SBY-Boediono di tanggal 1 Mei. Kami juga menyerukan agar kaum buruh menolak segala bentuk upaya pecah-belah yang dilakukan oleh rezim neoliberal, seperti gerak jalan santai dan acara panggung musik bersama antara pengusaha dan buruh yang hendak diselenggarakan oleh rezim SBY-Boediono pada tanggal 1 Mei nanti. Hanya dengan bersatu, kaum buruh bisa memenangkan kekuasaan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Buruh Bersatu, Hancurkan Rezim Neoliberal!
Ganti Rezim, Ganti Sistem!
Bangun Pemerintahan Rakyat Pekerja!

Jakarta, 27 April 2010

Salam Oposisi,
Front Oposisi Rakyat Indonesia (FOR-Indonesia)


Kontak Person: Juru Bicara FOR-Indonesia
Anwar Ma'ruf (081210590010)
Erwin Usman (08158036003)
Ajeng K. Ningrum (0818724704)


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar